Total Tayangan Halaman

13.1.11

surat untuk lelaki (ku)

Aku mencoba menulis surat kembali, setelah beberapa lama berkgulat dengan "penyemangat hari". kini, aku mau meyapa paralelaki,-lelaki(ku). Entah kau pernah membaca mataku atau tidak, tapi pesan singkatmu beberapa waktu lalu justru mengusik ketenangan : Ingin Pulang. Bolehlah aku membiarkanmu mengerti hidup ini hingga benar-benar terbias sendiri Harmoni Hidupmu. Pun kau juga tau, bahkan aku telah menikmati kesendirian lebih muda dari usiamu kini -Dua Tahun-. Menurutmu, aku terbilang kejam, Ya, Boleh kau bilang seperti itu.
kau pikir menjaga Amanah itu mudah?? sedang kau telah sadar aku telah gagal... Cuma orang bodoh mengulang salah dukali.. kau tau : Aku tak Seperti itu. Dengar,, Aku cuma ingin mempertegas cinta. aku cuma mau mendekat padamu, lelakiku.. Cuma ingin tau apa yang kau mau di usia DewasaSementara ini. Tetap bermain atau lebih dari bermain..
Lihat, kita sudah jauh dari pandangan. tak mesti sepekan ada kesempatan menarik digunakan, bahkan berminggu aku di rantauan,, padahal air tumpah di ranjang dan aku sendirian mengelap dengan bijak :AKU rinDu. 
hingga kau merasakan kehilangan arah dan berpulang ke peraduan. sama. aku juga pernah lelah terus mengayujh mencari "sesuatu" untukmu, cinta. biar citamu tak cuma menjadi sekedar cita, biar kita bisa katakan "sesuatu" untuk dunia, <yang pernah menghardik,-dulu>.
terpenting bagiku-bagimu 

"Proverty is not problem, But it is a Condition"

salam  dari rantau...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar